Makanan cepat saji seperti ayam goreng, burger, mi, atau nugget pastinya sering menjadi pilihan menu makan siang.
Wajar, saking sibuknya kita dengan pekerjaan, terpaksa faktor kesehatan dilupakan. Pokoknya yang penting perut kenyang, rasanya enak, dan harganya terjangkau pula.
Masalahnya, the Centers for Disease Control and Prevention AS menilai, fast food mengandung terlalu banyak gula, lemak, dan natrium.
Banyak banget penyakit yang akan timbul jika terlalu sering mengonsumsi fast food, seperti diabetes, serangan jantung, dan penyempitan pembuluh darah. Nggak ingin seperti ini? Ada triknya.
Pilih porsi kecil
Kita nggak bisa langsung menghentikan sama sekali kebiasaan makan fast food. Hal ini membuat kita depresi karena kesusahan menahan keinginan makan. Akibatnya kita malah mencari pelampian yang biasanya malah makanan ber-MSG tinggi. Jangan total dihentikan, melainkan kurangi saja dengan memesan porsi yang lebih kecil. Atau jika porsinya memang besar, share menu tersebut dengan teman. Lama-lama kebiasaan makan fast food akan hilang, kok.
Bikin jadwal
Kurangi kebiasaan makan fast food dengan memperpanjang waktu makannya. Misalnya jika tadinya hampir setiap hari makan burger, mulai kurangi menjadi seminggu sekali, lalu dua minggu sekali, hingga akhirnya sebulan sekali saja.
Jangan pesan soda
Saat makan fast food, sebaiknya pesan air putih sebagai penghilang dahaga. Memesan softdrink sama saja dengan menambah porsi gula ke dalam tubuh kita. Ingat, fast food saja sudah memiliki kadar gula tinggi yang berisiko menambah berat badan kita.
Cari versi sehatnya
Cek menu di resto tersebut, sekarang nggak sedikit resto fast food yang menyediakan menu fast food sehat. Jika ada, pesan menu itu, misalnya di resto ayam goreng, pesan bagian dada, sedangkan di resto burger pesan burger yang banyak ditambah sayur atau menu vegetarian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar