Doni merupakan sahabat Nita yang sudah berteman semenjak
mereka berada dibangku sekolah dasar. Doni dan Nita adalah sahabat yang sudah
merasakan berbagai macam pengalaman yang mereka jalani bersama, baik dikala
sedih maupun senang.
Doni sangat perhatian terhadap Nita. Doni seringkali
mengorbankan kepentingan pribadinya demi Nita yang sangat dihargainya. Doni
tidak jarang meluangkan banyak waktunya demi kepentingan sahabatnya tersebut. Seperti
halnya Doni, Nita juga bersikap yang sama terhadap Doni. Nita sangat perhatian
dan selalu memastikan sahabat tercintanya ini dalam keadaan baik-baik saja.
Jika ada masalah mereka saling berbagi dan mencoba mencari
jalan keluar bersama. Mereka terus menjalin persahabatan baiknya meski pada
saat-saat yang sangat sulit. Doni tidak letih memberikan dorongan moril kepada
Nita tatkala Nita sedang dirundung banyak masalah. Disisi lain, Nita juga selalu
menjadi pelita dalam kehidupan Doni dengan ketulusannya sebagai seorang teman
sejati.
Tanggal 12 bulan Nopember 1989 merupakan hari ulang tahun
Nita yang 18. Sore itu Nita mengundang Doni agar jangan sampai melewatkan acara
hari jadinya yang sudah menginjak 18 tahun tersebut. Nita tentunya sangat
mengharapkan kedatangan Doni pada acara party ulang tahunnya, terlebih lagi ini
merupakan ulang tahunnya yang ke 18 tahun yang tentunya ia sangatlah special.
Doni lantas berpikir untuk memberikan kado apa diulang tahun
sahabatnya yang special ini mengingat ulang tahun sahabatnya kali ini adalah
bertepatan dengan usianya yang ke 18 tahun. Setelah selesai merenung akhirnya
Doni merasa menemukan sebuah kado yang tepat yang akan diberikan kepada Nita
dihari ulang tahunnya nanti. Doni memang sangat perhatian dan selalu ingin
menjadi sahabat yang baik untuk Nita.
Malam itu tepat diadakannya acara pesta ulang tahun Nita.
Semua sahabat Nita yang diundang dalam acara tersebut sudah terlihat ramai
memenuhi rumah Nita tempat diadakannya acara tersebut. Sudah jam 20.00 tapi
Doni mash belum terlihat batang hidungnya. Nita terlihat murung menantikan
kedatangan sahabat tercintanya yang tidak juga kunjung datang padahal waktu
sudah semakin malam.
15 menit kemudian telepon rumah berdering. Ibu Nita yang
menjawab panggilan tersebut.
Ibu Nita : Hello… Siapa ini?
Doni : Ini aku Doni Tante, Nita nya ada Tan?
Ibu Nita : Oh kamu Don, kok nggak datang sih? Ni dari tadi
Nita nungguin kamu?
Doni : Justru itu Tan, aku mau minta maaf sama Nita soalnya
aku nggak bisa datang malam ini soalnya aku masih dalam perjalan pulang, jalannya
macet total.
Ibu Nita : Ok, Tante panggilin Nita.
Ibu Nita pun lantas menghampiri Nita yang masih terlihat
mundar-mandir dihalaman rumah.
Ibu Nita : Nita!
Nita : Ya bu
Ibu Nita : Telepon dari Doni
Nita bergegas menuju ruangan tempat dimana telepon tersebut berada
untuk menanyakan kepada sahabtanya tersebut mengapa dia tidak datang padahal selama
ini dia selalu datang diacara ulang tahunnya tanpa pernah absen sekalipun.
Usai selesai berbicara dengan Doni akhirnya Nita merasa
tenang dan lantas kembali kehalaman rumah untuk berbincang-bincang dengan para
sahabatnya yang hadir pada acara tersebut.
Nita
mengerti bahwa Doni adalah sahabatnya yang sangat baik serta perhatian.
Dia tidak akan melewatkan acara pentingnya selagi dia masih sanggup
berjalan. Meski acara ulang tahunya yang ke 18 tahun in itidak dihadiri
sahabat tercintanya tersebut, namun setelah Doni memberikannya kabar
bahwa dia sedang terjebak kemacetan Nita pun akhirnya sangat lega, dan
dia tetap percaya bahwa Doni merupakan sabat sejatinya yang sangat baik
dan senantiasa care terhadap dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar