Aku menatap sosok wanita cantik di atas panggung yang megah itu.
Wanita itu memang sudah tidak belia lagi, tetapi masih terlihat
kecantikannya yang terpancar, bukan hanya dari rambut atau wajahnya,
tetapi dari hatinya yang penuh dengan iman. ” Tuhan Yesus itu baik,
bukan karena Dia adalah penyembuh, tetapi karena Dia memang baik” , ucap
Jacqline Cellose, seorang penyanyi rohani yang pernah mengidap sebuah
penyakit langka selama 4 tahun. Sebuah penyakit yang menyebabkan imun
tubuhnya menyerang tubuhnya sendiri. Di tubuhnya ada 15 benjolan.
Masa ketika dia sakit, bukan masa yang mudah dilalui olehnya. Bukan
hanya rasa sakit yang menyiksa ketika sakitnya kambuh, namun juga
tekanan batin yang harus dia alami. Ada orang-orang yang meminta bantuan
dana untuk pengobatannya, tetapi dananya tidak pernah diberikan
kepadanya. Ada yang mencibirnya ” Kok, Hamba Tuhan minta-minta
sumbangan”, padahal dia sama sekali tidak meminta. Belum lagi suaminya
yang adalah seorang hamba Tuhan full time juga kena imbasnya. ada gereja
yang mencibir ” istrinya sendiri tidak dapat disembuhkan, bagaimana dia
bisa mendoakan orang lain?”
Ada masa-masa yang panjang, dimana rasanya ketika dia berteriak
kepada Tuhan, namun rasanya tak ada jawaban. Dia terus berteriak, siang
dan malam. Dia mengatakan, dia seperti pengemis buta yang terus
berteriak ” Yesus anak Daud, kasihanilah aku!” Dirinya hanya berharap,
Tuhan mau berhenti dan melihat dirinya. Ada saatnya rasanya mau give up,
sudah tidak tahan lagi. Ada saatnya kadang bertanya ” Tuhan apakah
Engkau mengasihi aku?” Namun kemudian dia menangis meminta ampun karena
meragukan Tuhan.
Ada saatnya dia hanya dapat mengangkat tangannya kepada Tuhan di atas
pembaringan dan mengatakan ” Aku menyembah-Mu Tuhan, bukan karena
Engkau adalah penyembuh, tetapi karena Engkau memang layak untuk
disembah.” Pada saat itu dia masih terbaring sakit.
Disaat-saat paling kelam itulah Jaclien benar-benar mengalami Tuhan
lebih lagi. Tuhan yang menyertai dia dan menguatkan dia. Tuhan yang
memampukan dirinya melewati semuanya. Dia tahu apapun yang dia alami
adalah baik adanya, sekalipun tampaknya tidak baik.
Bukan hanya itu saja, kedua anaknya juga menderita sakit. Yang kecil
sakit bocor usus, yang besar sakit yang kalau kata dokter singapore
kasus kebanyakan orang biasanya sudah mengarah ke cancer. Anaknya yang
besar ini selama 8 bulan berhenti dari sekolah karena depresi. Dia
merasa lelah karena harus terus menerus ke dokter. Namun Jacqlien teru
menguatkan anaknya ” , ” Walaupun kita tidak mengerti, imanilah bahwa
Tuhan itu tetap baik.”
Well, jujur ya, kalau yang bicara adalah orang yang sedang dalam
kondisi yang baik-baik saja, saya bisa mendengar sambil lalu. Tetapi
perkataan ini keluar dari mulut orang yang seperti sudah jatuh dari
tangga, guling-guling tertimpa tangga, diinjak kucing pula. Bayangkan,
sampai ada orang yang mengatakan kepadanya ” Kamu pasti kena kutukan
turunan. Kamu pasti ada dosa yang belum diakui, dll” Coba bayangkan
sendiri kalau kita ada diposisinya, apa rasanya diperlakukan seperti
itu?
Jacqlien terus berdoa agar anaknya dapat benar-benar mengsihi Tuhan.
Suatu hari anaknya berkata bahwa dirinya mau melayani Tuhan.
” Tetapi melayani sebagai apa?”
” Apa saja, kalau kamu bisa menggulung kabel, lakukan itu”
Benar anaknya mulai belajar melayani Tuhan, dalam kondisinya yang
masih sakit. Pada saat itu, bukan hanya belajar untuk tetap mempercayai
Tuhan bahwa Dia adalah Tuhan yang baik, bahkan anaknya belajar untuk
mengasihi Tuhan dan melayani-Nya. Dia melakukan apa saja yang bisa dia
kerjakan di gereja. Sampai akhirnya di awal tahun 2012 anaknya sakit
karena kelelahan. Pada saat itu, Jacqlien sempat bertanya-tanya kepada
Tuhan, ” Anakku melayani Engkau, mengapa justru kondisinya memburuk
seperti ini? ” Namun ternyata saat diperiksa, hasil tes menunjukan apa
yang dulu positif2, sekarang jadi negatif. 90% anaknya sudah sembuh.
kini sudah 100% kesembuhannya.
Puji Tuhan saat ini dirinya juga sudah sembuh dan dia memberikan
kesaksian bagi banyak orang.Dirinya bukan hanya bersaksi bahwa Tuhan
sanggup menyembuhkan dirinya dan anak-anak-Nya. Namun Tuhan juga adalah
Allah yang adalah baik adanya, sekalipun Dia mengijinkan hal yang
kelihatannya buruk terjadi di dalam kehidupan kita. Jacqlien memberikan
teladan bagaimana tetap mengasihi Tuhan di tengah gelombang badai
kehidupan yang begitu besar.
sumber : vonnythay.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar